Mempersiapkan Uang Kuliah Anak Sejak Dini

Mempersiapkan Uang Kuliah Anak Sejak Dini Ilustrasi. (Istockphoto/skynesher)
Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 sudah resmi diumumkan Jumat (22/3) lalu. Meski ujian sudah dilalui, namun kesempatan menempuh pendidikan di kursi perguruan tinggi bisa saja kandas bila tak ada kesiapan dana untuk membayar seluruh biaya pendidikan yang dibutuhkan.

Tak ingin hal itu terjadi, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho mengatakan dana untuk memenuhi biaya pendidikan anak sejatinya memang harus dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Khususnya, bagi orang tua yang mendambakan buah hatinya menempuh pendidikan di perguruan tinggi favorit.

"Idealnya, sejak anak lahir, orang tua mulai mencicil tabungan yang diperlukan untuk biaya pendidikan anak hingga tingkat tertinggi," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/3).


Ketika sudah merancang mimpi, orang tua, katanya, perlu memperkirakan berapa biaya pendidikan yang bakal dibutuhkan di perguruan tinggi. Ambil contoh, saat ini uang pangkal perguruan tinggi sekitar Rp50 juta.



Dengan besaran biaya tersebut orang tua perlu memperkirakan berapa jumlah uang pangkal sekitar 17-18 tahun ke depan. Asumsikan uang pangkal akan mencapai Rp150 juta.

Dengan besaran tersebut, dalam waktu 17-18 tahun anggaplah orang tua harus mengumpulkan Rp10 juta per tahun untuk biaya kuliah anak. Dari kewajiban menabung itu, sambungnya, orang tua kemudian perlu mengerucutkan strategi untuk mencapai nominal tersebut.

Termasuk, soal instrumen keuangan apa yang akan mereka gunakan. Sebab, menurut Andy, biaya pendidikan itu tak bisa hanya dipenuhi dari gaji yang bertahun-tahun disisihkan tanpa ada campur tangan dari hasil investasi.

"Kalau hanya dari tabungan, saya tidak yakin itu tertutup," imbuhnya.



Dari sisi instrumen keuangan, Andy mengatakan instrumen paling sederhana yang bisa digunakan adalah tabungan pendidikan dari perbankan nasional. Biasanya, skema yang ditawarkan adalah menarik sejumlah dana dari rekening pribadi orang tua untuk disimpan di rekening lain dalam jangka waktu sekian tahun.

Dana tersebut tidak bisa 'diutak-atik' hingga jangka waktu tabungan berakhir. Ia bilang instrumen ini sebenarnya cukup ampuh untuk menjaga kedisiplinan orang tua dalam menabung biaya pendidikan.

Sayangnya, imbal hasil (return) dari instrumen keuangan ini biasanya tidak terlalu besar. Bahkan, kadang tidak jauh berbeda dengan bunga deposito bank sekitar 5-6 persen.

"Tapi kalau orang tua ingin pakai instrumen ini karena aman, sarannya tinggal pilih-pilih tabungan pendidikan dari bank mana yang paling menarik dan menguntungkan," katanya.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190325202646-83-380603/mempersiapkan-uang-kuliah-anak-sejak-dini
Share:

Arsip Blog

Recent Posts